5 Fakta unik tentang negara Qatar

1. Penduduk wanitanya sangat sedikit

  
  Dari 2.5 juta penduduk di Qatar, jumlah wanitanya tidak sampai sepertiga dari jumlah total warganya, yakni hanya       700 ribu orang. Karena prospek pekerjaan di negara ini sangat baik, banyak imigran yang berdatangan ke Qatar,           terutama dari India dan Nepal. Mayoritas imigran adalah pria yang memang dikhususkan untuk membangun gedung   
  dan fasilitas sebelum Piala Dunia tahun 2022 mendatang.

 

2. Memiliki banyak tanah strategis di London



        Dalam sepuluh tahun terakhir, Qatar menyibukkan dirinya dengan membeli tanah dan properti di London,     Inggris. Menurut Menteri Keuangan Qatar, Ali Shareef al-Emadi, total investasi penduduk Qatar di London mencapai kisaran antara Rp 500 milyar hingga Rp 600 milyar. Jumlah tersebut belum termasuk tambahan sekitar Rp 70 milyar yang kabarnya akan dikeluarkan untuk berinvestasi selama 3-5 tahun ke depan.

3. Penghargaan tinggi kepada seni


Walaupun sering dikaitkan sebagai negara konservatif, Qatar ternyata sangat menghargai seni. Seniman kontroversial Damien Hirst bahkan disponsori oleh Qatar ketika ia mengadakan pameran di Timur Tengah. Negara ini juga memiliki museum karya seni Islam terlengkap, dengan memamerkan koleksi dari 3 benua yang berusia hampir 1.400 tahun

4. Boneka Teddy Bear raksasa

Negara yang dikenal dengan industri minyak dan gas ini ternyata memiliki boneka Teddy Bear raksasa setinggi 7 meter! Boneka tersebut dipamerkan di Bandara Internasional Doha Hamad dengan maksud untuk mengobati rasa kangen para turisnya dengan masa kecil atau kampung halamannya masing-masing.



5. Negara dengan PDB terbesar




Qatar merupakan salah satu negara dengan pendapatan domestik bruto (PDB) terbesar di dunia, yakni sebanyak 100,500 poundsterling per tahun atau setara dengan Rp 1.5 milyar.



Comments

Popular posts from this blog

5 Fakta Unik Tentang Negara Brunei Darussalam

Bagaimana awal kejahatan israel di mulai terhadap palestina

Cerita Tentang presiden Turki Semasa Kecil